Kupas Habis Tentang Angpau, Budaya Khas Tionghoa dan Asia

Hasil gambar untuk angpao
Sumber : https://www.printerous.com/id/lp/angpao

Halo sobat semuanya...

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari Imlek 2019 ( Tahun Baru China 2570 ) kepada sobat yang merayakannya. Semoga tetap semangat dalam menjalani kehidupan dan terus menjadi influencer positif bagi orang lain. 


Pada artikel kali ini, saya akan membahas mengenai angpau. Angpau adalah bingkisan dalam amplop berwarna merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek atau perayaan lainnya seperti pernikahan, ulang tahun, memberikan bonus kepada barongsai, dan sebagainya.

Bagi - bagi angpau saat Imlek sudah menjadi tradisi turun temurun. Sama seperti tradisi khas Imlek lainnya seperti menghias rumah dengan ornamen warna merah atau menyantap makanan yang manis - manis bersama keluarga





Sumber : Doc Penulis




Sejarah


     Pada masa Dinasti Qin di China, orang-orang tua biasa mengikat uang koin dengan benang merah. Uang itu disebut yāsuì qián (壓祟錢) yang berarti "uang pengusir roh jahat", dipercaya dapat melindungi orang-orang tua dari penyakit dan kematian. Yāsuì qián kemudian digantikan amplop merah semenjak bangsa China menemukan metode printing. Uang tersebut selanjutnya disebut yāsuì qián (壓歲錢), aksara sui yang digunakan bukan berarti "roh jahat" melainkan "usia tua".


Hasil gambar untuk sejarah angpao
Sumber : https://id.wikipedia.org



Kembali ke Daftar Isi

Makna Pada Angpau


1. Makna Keberuntungan dan Kemakmuran
Angpau harus berwarna merah karena warna tersebut melambangkan keberuntungan yang bagus dan kemakmuran. Masa berganti ke tahun baru berarti ada pengharapan untuk bisa mendapat penghidupan yang lebih beruntung dan makmur. Sehingga, bila memberi angpau warna lain, atau bergambar kartun, akan punya arti beda dan dianggap tidak mau mendoakan kesejahteraan di tahun mendatang.
2. Makna Sehat dan Panjang Umur
Konon, angpau dipakai oleh orang tua zaman dulu untuk mengusir makhluk jahat yang akan mengganggu anak-anak saat mereka tidur. Warna pada amplop sengaja berwarna emas karena saat makhluk jahat itu datang, warna emas akan mengeluarkan sinar yang menyilaukan mata dan makhluk tersebut akan pergi. Sehingga, dengan diberikan angpau, diharapkan anak-anak tetap sehat dan diberi usia panjang melebihi orang tuanya.
3. Makna Keberuntungan Dapat Jodoh
Angpau biasanya diberikan oleh orang dewasa yang sudah menikah kepada anak-anak, dan orang lansia. Bagi orang dewasa yang belum menikah, biasanya juga mendapat angpau, dari orang yang sudah menikah. Bukan karena pamer kekayaan, namun pengharapan dari pemberi supaya penerima angpau akan lekas bertemu jodohnya dan seberuntung pemberi bisa memiliki keluarga.
4. Makna Siap Sambut Tantangan Baru
Biasanya, uang yang dimasukkan ke dalam angpau adalah jenis uang baru. Karena uang baru menandakan setiap individu siap menerima segala tantangan baru dalam setahun ke depan.
5. Makna Bertuah atau Mendatangkan Kebaikan
Jumlah uang dalam angpau pun tidak boleh sembarangan. Nilainya harus genap dan tidak boleh ganjil. Nilai genap dianggap sebagai angka bertuah atau yang mendatangkan kebaikan. Apalagi bila nilai uang terdapat angka 8, yang menandakan satu keseimbangan kehidupan surga dan dunia. Nilai ganjil dianggap sebagai angka kematian dan memberi uang dengan nilai ganjil sama saja dengan mengharapkan kematian bagi penerimanya.


Hasil gambar untuk makna angpau
Sumber : www.bernas.id



Kembali ke Daftar Isi

Kegunaan


Angpau umumnya muncul pada saat ada pertemuan masyarakat atau keluarga seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru, hari raya seperti tahun baru Imlek, memberi bonus kepada pemain barongsai, beramal kepada guru religius atau tempat ibadah, dan sebagainya. Pada pesta pernikahan, pasangan yang menikah biasanya diberi angpau oleh anggota keluarga yang lebih tua dan para undangan. Masyarakat yang masih teguh memegang budaya tradisional juga menggunakan angpau untuk membayar guru dan dokter.




Kembali ke Daftar Isi

Tata Cara Pemberian Angpau


Tahun baru China biasanya dirayakan selama 14 hari, sehingga waktu terbaik memberikan angpau adalah di hari itu. Selain itu, di dalam angpau baiknya diberikan tanda tangan dan kesan, sehingga si pemberi dan yang diberikan akan semakin akrab. Pemberian angpau jangan sampai dititipkan dan sebaiknya diberikan langsung bahkan jika angpau diberikan kepada bayi yang belum mengerti ada baiknya bayi tetap megang angpau tersebut sehingga keberuntungan langsung sampai ke tangan penerima dan pemberi.

Hindari untuk memberikan angpau dengan jumlah 4 karena hal itu berarti kematian dalam bahasa Mandarin dan usahakan jumlah uangnya berakhir dalam angka 8 yang berarti meningkatkan keberuntungan.




Hasil gambar untuk tata cara pemberian angpao
Sumber : www.grid.id


Kembali ke Daftar Isi

Kebiasaan


Angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik. Warna merah angpau melambangkan ungkapan semoga beruntung dan mengusir energi negatif. Oleh sebab itu, angpau tidak diberikan sebagai ungkapan berbelasungkawa karena akan dianggap si pemberi bersukacita atas musibah yang terjadi di keluarga tersebut.


Kembali ke Daftar isi

Pemberi dan Penerima

Para pemberi angpau biasanya adalah pasangan yang sudah menikah, sementara penerimanya adalah orang yang belum menikah atau anak kecil.
Beberapa orang memiliki kebiasaan untuk memberi uang dalam bentuk koin atau berupa lembaran dalam jumlah banyak supaya penerima tidak bisa memperkirakan jumlah uang yang ia terima. Masyarakat biasanya juga melarang anak-anak untuk membuka angpau pada saat masih berkumpul bersama-sama supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemberi angpau (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda).

Kembali ke Daftar Isi

Jumlah Uang 

Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Menurut kepercayaan masyarakat China, angka ganjil dihubungkan dengan pemakaman, dan angka "empat" (Hanzi=四, pinyin=sì) homofon dengan kata "mati" (Hanzi=死; pinyin= sǐ). Namun, pada wilayah tertentu di China, masyarakat biasanya memberikan nominal ganjil kepada pasangan yang menikah sebagai lambang angka ganjil tidak dapat dibagi lagi.
Dalam pernikahan, pemberi angpau memperkirakan nominal yang ia berikan apakah dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh pasangan menikah untuk menjamunya. Selain itu, nominal yang digunakan terkadang juga menunjukkan ungkapan selamat si pemberi kepada pasangan menikah, misalnya $288 (2 melambangkan pasangan dan 88 melambangkan shuangxi atau kebahagiaan berganda) dan $388 (3 melambangkan pasangan segera dianugerahi keturunan [2 orangtua + 1 anak]). Karena angka 8 melambangkan kekayaan, biasanya orang berusaha memberi uang dalam angpau dengan nominal 8.


Kembali ke Daftar Isi

Penutup


Demikian artikel mengenai Kupas Habis Tentang Angpau, Budaya Khas Tionghoa dan Asia. Semoga berkat kesehatan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kebaikan menyertai sobat sekalian di Tahun Babi Ini.

Sumber Artikel Ini : Wikipedia, Brilio, Bernas.id


Subscribe to receive free email updates:

25 Responses to "Kupas Habis Tentang Angpau, Budaya Khas Tionghoa dan Asia"

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Bagus banget bang blognya. Saya baru tau cara ngasih angpau yang benar. Bagi angpau nya ya bang h3h3 :)

    BalasHapus
  3. Waaa bermanfaat sekaliii...
    Infonyaa

    BalasHapus
  4. Bagus banget blognya,sangat menambah informasi.....

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Wah banyak sekali informasi yang dicantumkan.jadi lebih tau budaya khas Tionghua dan Asia dan Makna-makna dari Angpau

    BalasHapus
  7. Saya jadi belajar banyak tentang imlek tahun ini

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. "supaya tidak terjadi kecanggungan di antara para pemberi angpau (misalnya karena jumlah uang yang diberikan berbeda)."
    Kenapa ga langsung to the point aja Pin? WKWKWK
    kiung hi sin nyian fung pao na lai XD

    BalasHapus
  10. Kalo langsung to the point ntar artikelnya jadi pendek dong? Wkwkkw

    BalasHapus