Rangkuman Bab 4 Bahasa Indonesia Kelas 12 SMK

 

        Nama        : Calvin Chandra

        Kelas         : 12 Akuntansi 

        Sekolah     : SMK Pelita IV 

        

RANGKUMAN BAB 4 BAHASA INDONESIA

BUKU FIKSI DAN NONFIKSI 




Halo sobat semua...

Kembali bersama saya, pada artikel kali ini saya akan merangkum bab 4 dari Buku Bahasa Indonesia kelas 12 SMK dengan judul "Buku Fiksi dan Nonfiksi". Apa pengertian buku fiksi dan nonfiksi? apa saja perbedaan buku fiksi dan nonfiksi? apa struktur cerita fiksi? apa saja ciri-cirinya dan unsur-unsurnya? Untuk menjawab itu semua, marilah simak artikel berikut ini.


1) PENGERTIAN BUKU FIKSI DAN NON FIKSI


Pengertian fiksi
 adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan. Dengan kata lain, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi atau pikiran seseorang. Jadi, pengertian buku fiksi adalah buku tentang cerita yang tidak terjadi, karangan yang dibuat berdasarkan imajinasi, bukan sejarah atau fakta. 

Contoh buku fiksi itu seperti cerpen, novel, puisi, drama, dongeng, mitos, fabel, hikayat, komik, dan sebagainya.

Pengertian buku nonfiksi adalah suatu tulisan yang isinya bukanlah imajinasi atau rekaan penulisnya. Dengan kata lain, tulisan nonfiksi adalah suatu karya seni yang sifatnya faktual atau berdasarkan kenyataan dan mengandung kebenaran di dalamnya.

Contoh buku nonfiksi adalah laporan ilmiah (skripsi, disertasi, tesis), buku pelajaran, buku ensiklopedia, jurnal, biografi, esai, opini, pidato, dan sebagainya

2) CIRI-CIRI BUKU FIKSI DAN NON FIKSI


3) STRUKTUR CERITA FIKSI

Struktur dari cerita fiksi adalah sebagai berikut :

  • Abstrak. Pada bagian ini opsional atau dapat ada maupun tidak. Bagian ini menjadi inti dari suatu teks cerita fiksi
  • Orientasi. Berisikan mengenai pengenalan tema, latar belakang tema dan juga tokoh-tokoh dalam novel. Diletakkan di bagian awl dan menjadi pembahasan dari teks cerita fiksi dalam novel.
  • Kompilasi. Adalah klimaks dari teks cerita fiksi karena di bagian ini akan muncul berbagai permasalahan, seringkali kompilasi disuatu novel menjadi daya tarik tersendiri untuk pembacanya.
  • Evaluasi. Adalah bagian yang didalamnya berisi munculnya penjelasan memecahkan maupun menyelesaikan masalah.
  • Resolusi. Adalah bagian yang didalamnya berisi pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dijalani tokoh utama.
  • Koda (reorientasi). Bagian ini didalamnya berisi amanat dan juga pesan moral positif yang dapat dipetik dari suatu naskah teks cerita fiksi.



3) UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI

a) bagian cover buku 
b) rincian subbab buku
c) judul subbab
d) tokoh dan penokohan 
e) tema cerita
f) bahasa yang digunakan
g) penyajian alur cerita  


4) UNSUR-UNSUR BUKU NON FIKSI

a) bagian cover buku 
b) rincian subbab buku
c) judul subbab 
d) isi buku 
e) cara menyajikan isi buku 
f) bahasa yang di gunakan 
g) sistematika penulisan


5) UNSUR-UNSUR INTRINSIK BUKU FIKSI 


Unsur- unsur Intrinsik Buku Fiksi adalah sebagai berikut:

1. Tema adalah unsur paling penting dalam sebuat cerita. tema merupakan landasan dari sebuah cerita. Contoh tema dalam sebuah cerita adalah tema romantisme, tema pendidikan dan tema persahabatan.

2. Tokoh adalah pemeran atau seseorang yang menjadi pelaku didalam cerita fiksi, Secara umum tokoh dibagi menjadi 4 yaitu:

  • Tokoh protagonis yaitu tokoh dalam cerita yang  menjadi peran utama dan memiliki sifat baik.  
  • Tokoh antagonis yaitu tokoh dalam cerita yang menjadi pemeran utama dan memiliki sifat buruk atau jahat
  • Tokoh tritagonis yaitu tokoh yang memiliki sifat penengah  
  • Tokoh figuran yaitu tokoh  dalam cerita yang menjadi tokoh pembantu

3. Penokohan, cara pengarang menggambarkan watak dari tokoh-tokoh tersebut. Terdapat dua cara penokohan dalam buku fiksi yaitu:

  • Penokohan analitik, yaitu pengarang menggambrakan secara langsung keadaan atau pelukisan bentuk fisik seorang tokoh sehingga pembaca dapat langsung mengetahui watak tokoh tersebut
  • Penokohan dramatik, yaitu pengarang mengungkapkan watak tokoh dengan hal-hal yang berhubungan dengan tokoh, berupa tingkah laku, gaya bicara atau reaksi tokoh lainnya,.

4. Alur/plot adalah urutan rangkaian peristiwa-peristiwa yang terjadi yang membentuk cerita fiksi. Ada beberapa alur atau plot diantaranya pengenalan/eksposisi, pertentangan/konflik, pertumbuhan/penanjakan, klimaks/puncak ketegangan, antiklimaks, akhir/ending. Berdasarkan alur kronologinya, ada beberapa macam alur cerita yaitu: alur maju atau progresif, alur mundur atau regresif, dan alur campuran.

5. Latar/Setting adalah tempat, waktu dan suasana berlangsungnya sebuah cerita. Ada 3 jenis latar/setting yaitu:

  • Latar tempat yaitu menjelaskan dimana peristiwa dalam cerita terjadi misalnya di rumah, di sekolah, di kebun dan sebagainya
  • Latar waktu yaitu menjelaskan kapan peristiwa dalam cerita terjadi, misalnya saat pagi hari, malam hari, kemarin dan sebagainya
  • Latar suasana, menjelaskan gambaran suasana saat peristiwa dalam cerita terjadi,  misalnya suasana tegang, suasana sedih dan sebgainya.  

6. Sudut Pandang adalah cara pandang pengarang menceritakan kisah dalam cerita fiksi. Terdapat dua jenis sudut pandang yaitu:

  • Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama, seperti menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami, dan sebagainya.
  • Sudut pendang orang ketiga, ciri-cirinya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, meraka dan sebagainya

7. Gaya Bahasa adalah pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh pengarang.

8. Amanat/Pesan adalah pesan-pesan moral yang terkandung dalam cerita yang bisa di ambil oleh pembaca.  




6) UNSUR-UNSUR EKSTRINSIK BUKU FIKSI


  1. Latar belakang perjalanan hidup pengarang ⇒ Kehidupan yang dialami oleh pengarang tentu akan mendukung kisah cerita yang dibuatanya, bisa saja tema ceritanya kelam/bahagia dan lain-lain.
  2. Latar belakang kondisi masyarakat ⇒ Kehidupan sosial-budaya masyarakat di sekitar pengarang bisa saja mempengaruhi pengarang dalam membentuk tokoh-tokoh masyarakat dan kehidupan seperti apa yang terjadi di dalam ceritanya.
  3. Latar belakang menciptakan suatu karya ⇒ Pengarang memiliki makasud/tujuan tertentu dalam membuat karya-karyanya.
  4. Nilai-nilai yang terselip, misalnya nilai moral, budaya, agama, dan edukasi/pendidikan ⇒ Pengarang memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam ceritanya, sehingga pembaca bisa mendapatkan suatu edukasi melalui cerita yang dibuat oleh pengarang.


7) KAIDAH KEBAHASAAN BUKU FIKSI


Adapun kaidah kebahasaan dalam membuat buku fiksi adalah sebagai berikut:

  • Metafora. Adalah perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung terhadap sifat yang sama.
  • Metonimia. Adalah gaya bahasa yang dipakai, kata tertentu dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya, tetapi pemakaiannya hanya pada kata yang mempunyai hubungan yang sangat dekat
  • Simile (persamaan). Adalah gaya bahasa yang dipakai sebagai pembanding yang sifatnya eksplisit dengan maksud menjelaskan sesuatu hal dengan hal lainnya. Contohnya adalah seumpama, selayaknya, laksana dan lain-lain.

Sumber artikel ini :

Demikianlah artikel ini saya buat, terimakasih atas perhatian dari sobat yang telah membaca artikel ini dari awal hingga akhir. Semoga dengan dibuatnya artikel ini membuat pengetahuan dan wawasan sobat bertambah mengenai buku fiksi dan nonfiksi. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan bertanya di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rangkuman Bab 4 Bahasa Indonesia Kelas 12 SMK "

Posting Komentar